Eni mengatakan, sebuah komunitas membagikan 1.000 paket sembako kepada driver ojol.
Namun, tidak ada pemberitahuan kepada polisi.
"Tidak ada pemberitahuan kepada kami, termasuk izin," kata Eni, dikutip dari Surya, Senin (13/4/2020).
"Kemudian datanglah 150 ojek online dan bertambah sangat banyak dalam waktu cepat," sambungnya.
"Akhirnya terpaksa kami bubarkan sesuai dengan maklumat Kapolri, dan komunitas tersebut juga menyadari," lanjutnya.
Eni menambahkan, komunitas tersebut diarahkan untuk membagikan paket itu secara door to door.
Apa yang dilakukan kepolisian, kata Eni, sudah tepat dan cepat mengingat tidak ada izin yang boleh dikeluarkan dan membiarkan berkumpulnya banyak orang di sebuah tempat.
"Kami arahkan untuk door to door, jadi tidak menimbulkan gejolak massa seperti kemarin," lanjut Eni.