Pemotor Dijamin Kocar-kacir Dua Pocong Duduk di Depan Gapura Masuk Desa

By Aong, Minggu, 5 April 2020 | 11:49 WIB

Foto pocong yang viral di depan Gapura masuk desa diambil pada 2019 lalu

Gridmotor.id - Jika lewat tempat ini dijamin pemotor kocar-kacir.

Dua pocong duduk di kursi di depan Gapura masuk desa.

Foto dua pocong ini viral di media sosial.

Ternyata foto tersebut diambil pada tahun 2019 lalu di Gapura masuk Dukuh Kesongo RT 002/001 Desa Kepung Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah.

Baca Juga: Gowa Geger, Pocong Jadi-jadian Berhasil Ditangkap, Para Pemotor Nyaris Terjatuh, Pelaku Mengaku Hanya Iseng

Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Merinding, Video Freestyler Pakai Honda BeAT Bawa Pocong Sampai Jatuh, Netizen: Kalo Mati Tinggal Kubur

"Itu foto pas malam satu Suro. Kebetulan tirakatannya (malam satu Suro) di situ. Itu iseng-isengnya anak-anak saja," kata tokoh pemuda Desa Kepuh, Anjar Panca saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (2/4/2020).

Karena sekarang ramai karantina wilayah di masa siaga corona di Indonesia foto pocong itu kembali populer di medai sosial.  

Kini beberapa berita media menyebut foto pocong itu dari salah satu desa di Purworejo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Cara Pintar Hindari Begal, Boncengin Pocong Bro! Dijamin Begal Ngeri

Sampai foto itu diberitakan media Korea Selatan SBS.co.kr.

Judul berita tersebut 'Pencegahan Covid-19, Desa di Indonesia Sampai Dijaga Hantu Pocong’ ditulis dalam huruf Hangul.

"Keterangan di pemberitaan menyebutkan foto itu berada di Tukrejo, Purworejo.

Karena sudah terlanjur ramai dan kita lihat responnya positif dari warganet akhirnya kita merealisasikan kegiatan itu," ungkap Anjar.

Baca Juga: Horor! Niat Polisi Mau Razia Motor Malah Dibawa

Berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk merealisasikan pocong portal di dusun tersebut pada Senin (30/3/20).

Namun karena foto itu viral banyak warga berdatangan untuk melintas.

"Tujuannya biar warga di rumah. Tapi, malah banyak warga yang menonton.

Akhirnya sepakat untuk sementara kita hentikan karena malah mengundang massa. Takutnya terjadi kesalahan," jelas Anjar.