GridMotor.id - Warga Jember, Jawa Timur dikejutkan dengan lubang besar menganga sejak Senin (2/3/2020) subuh.
Ternyata, jalan raya sekaligus jalan nasional di Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur ambles.
Beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa jalan nasional ambles itu.
Namun, jalan di sekitar lubang besar itu dipenuhi warga dan pengendara motor yang penasaran.
Diketahui Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kaliwates, Jember ambles sedalam 45 meter.
Setidaknya, 10 bangunan yang berupa toko ambruk dan beberapa diantaranya hanyut tergerus sungai.
Lebar Jalan raya yang ambles sekitar 5 meter, atau dua lajur jalan.
Titik ambrol itu berada di atas Sungai Kalijompo yang berada di sisi selatan jalan raya itu.
Ambrolnya jalan nasional itu membuat heboh karena merupakan jalan nasional di Jember.
Retaknya jalan yang dibangun di atas sepadan sungai itu sudah diketahui sejak Januari 2019.
Namun tidak diperbaiki, hanya diberi tanda agar tidak dilewati warga.
Jalan raya ambles di Jember, Jawa Timur sudah ada tanda-tanda akan ambles sejak 2019.
"Saya tahunya dari warga kalau sudah ambruk pukul 5:45 WIB," kata salah satu pengelola toko, Teguh Abadi dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Honda CRF150L Langsung Roboh Terbawa Arus Gara-gara Nekat Terobos Banjir, Warga Langsung Sigap
Toko yang disewa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember itu dikelola adiknya.
Sejumlah toko yang berada di sepadan sungai pun telah dikosongkan sejak jalan tersebut retak.
"Toko semuanya ambruk ke sungai,” papar dia.
Sementara itu, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember Arismaya Parahita menambahkan ruko tersebut merupakan aset pemerintah daerah.
"Jam 4.00 WIB tadi jembatan jumbo yang diatasnya berdiri aset pemda roboh,” kata dia.
Pemkab Jember telah menyiapkan sejumlah bantuan untuk menangani bangunan yang roboh itu.
"Kami juga siapkan sarana untuk persiapan pengurukan di semua material yang mengadang sungai,” lanjutnya.
Guna mengurangi beban jembatan, mobil dilarang melintas di lokasi.
"Sementara untuk mobil roda empat harus belok ke arah Gajah Mada dan mencari jalur alternatif lain,” tutup Arismaya.