Rambut Cepak Ngaku Brigjen, Hidup Mewah Selalu Naik Pajero atau Honda CBR250, Ternyata Polisi Gadungan

By Ahmad Ridho, Jumat, 24 Januari 2020 | 08:37 WIB

Kapolsek Koto Tangah, Kompol Rico Fernanda bersama pelaku jenderal polisi gadungan WH (39) saat memperlihatkan barang bukti mobil Pajero dan Vitara yang dibeli pelaku dengan hasil penipuan, Kamis (23/1/2020).

GridMotor.id - Seorang polisi gadungan dengan inisial WH (39) diamankan pada Rabu (22/1/2020) di Padang.

Polisi gadungan berpangkat brigadir jendral (brigjen) diamankan di sebuah rumah kontrakan Perumahan Lubuk Intan Blok N Rt 05/Rw 03, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Dengan aksi tipu-tipunya yang bermodalkan id card palsu,Polisi gadungan itu berhasil meraup uang hingga ratusan juta rupiah .

Melansir dari TribunPadang.com, dirinya mengaku bisa meluluskan orang untuk masuk akademi polisi (akpol) dengan biaya Rp 300.500.000.

Baca Juga: Viral, Polisi Gadungan Gentayangan dan Palak Pemotor Rp 200 Ribu, Warga Ketakutan

Baca Juga: Ada Polisi Gadungan Bikin Razia, Ini Beda Polisi Asli Dan Gadungan

Uang tersebut membuat WH hidup mewah, punya Pajero hingga motor sport, jajan seharinya saja Rp 3 juta.

Berikut kisah tentang polisi gadungan yang ditangkap di Padang:

1. Awal mula jadi polisi gadungan

Pada saat jumpa pers di Mapolresta Padang, WH (39) menjelaskan awal mula ia mengaku jadi polisi gadungan.

Baca Juga: Enggak Banyak Yang Tahu, Begini Sistem Penilangan Elektronik dan Pembayaran Denda Untuk Pemotor

Dikatakannya, saat korban kenal dengannya bertanya kepada pelaku apakah ia polisi.

"Saya iyakan saja. Lalu dimintanya nomor saya," katanya.

Ia juga menceritakan bahwa korban sempat berkelahi dengan tetangganya yang juga merupakan polisi.

"Jadi, dia ada masalah dengan tetangganya. Karena saya tidak polisi, saya beri saja saran."

Baca Juga: Warga Ikutan Geram, Video Tawuran Pelajar Tak Terhindarkan, Polisi Langsung Ringkus Pelaku Berikut Motornya

"Karena dia tahu saya polisi dan dia ada masalah dengan tetangganya, dia akhirnya menghubungi saya," ujarnya.

2. Modus pelaku

WH (39) mengaku bahwa yang ia lakukan itu adalah keinginannya sendiri.

"Idenya dari saya sendiri, dan itu karena faktor ekonomi. Untuk Brigadir saya tidak tahu, namun kalau Akpol Rp 300.500.000," katanya.

Baca Juga: Jalan Daan Mogot Mendadak Macet, Gara-gara Jalanan Yang Licin Saat Hujan, Seorang Anggota Polisi Tewas Kecelakaan

Ditanyai kepada WH, apakah sudah banyak berhasil, ia malahan menjawab banyak yang tidak berhasil.

Ia mengaku bahwa bukan dirinya yang menawarkan, melainkan korban yang memintai bantuannya.

"Ya modusnya saya baik-baik saja, ya sopan dan tidak ada pemaksaan."

"Dia (korban) yang minta sama saya untuk masuk polisi. Kalau ada kesempatan, itu saya tolong," katanya.

Baca Juga: Enggak Banyak Yang Tahu, Begini Sistem Penilangan Elektronik dan Pembayaran Denda Untuk Pemotor

Ia menjelaskan, bahwa tidak memaksa atau menyebarkan informasi dan mengajak orang untuk jadi anggota polisi.

"Saya tidak mengatakan mau gak, mau gak masuk polisi. Kan tidak ada. Jadi saya kenal dia, di warung dia," ujarnya.

3. Naik pangkat tahun 2016

Polisi gadungan ternyata dulunya menggunakan atribut lengkap berpangkat Kombes Pol pada Tahun 2016.

Baca Juga: Mendadak Lemes, Seorang Driver Ojol Wanita Tertunduk Lesu Setelah Melihat Motor Honda BeATnya Tanpa Roda dan Knalpot

Selanjutnya, pada Tahun 2019 yang bersangkutan mengaku telah naik pangkat jadi jenderal bintang satu atau Brigjen Polisi.

"Pada waktu Tahun 2016, saya pakai atribut lengkap Kombes. Tapi saya sekarang hanya pakai topi bintang satu, itu saja," katanya.

Sejauh ini, dikatakan dirinya bekerja menjual keperluan barang eloktronik atau sales.

"Saya pertama mengaku sebagai Kombes dan selanjutnya mengaku Brigjen," ucapnya.

Baca Juga: 57 Kamera Pengawas Siap Menilang Pemotor, Wajib Tahu Dimana dan Apa Saja Pelanggaran yang Kena Tilang Elektronik

4. Atribut beli di pasar

Ada sejumlah atribut kepolisian yang dipakai pelaku dalam memuluskan aksinya.

Mulai dari pakaian, topi bintang satu hingga pangkat yang ia kenakan.

Sementara tanda pengenal hasil editan sehingga muka dia yang tampak.

Baca Juga: Geger Yamaha NMAX Mulus Ditemukan Warga, Cover Body Tengah Terbuka Seperti Ditinggal Maling

"Saya sendiri, saya pakai atribut hanya topi bintang satu. Id card saya buat sendiri. Diedit, jadi kepala fotonya yang diganti dengan saya," ujarnya.

Kapolresta Padang, Kombes Pol Yulmar Try Himawan mengatakan bahwa atribut dibeli di pasar oleh pelaku.

"Atribut ada yang dibeli di Pasar Raya, ada yang di toko-toko di Imam Bonjol," katanya.

5. Hidup mewah polisi gadungan

Baca Juga: Apes Banget, Komeng Gagal Bawa Kabur Motor Yang Kunci Kontaknya Masih Menempel Gara-gara Dilempar Ban dan Ketabrak Truk

Uang ratusan juta yang didapatkan pelaku digunakan untuk membeli sejumlah barang.

Bahkan, uang hasil tipu-tipu itu ia gunakan untuk hidup mewahnya.

Mulai dari membeli mobil Pajero, motor sport hingga jajan Rp 3 juta sehari.

WH mengaku menggunakan uang hasil menipu membeli mobil, jam tangan hingga membayar kontrakan rumah.

Baca Juga: Dasar Otak Kriminal, Datang Naik Motor Sambil Celingukan Pantau Situasi, Uang Kotak Amal Masjid Dikuras Maling

Inilah rincian penggunaan uang yang diperoleh WH:

- Membayar DP pembelian mobil Grand Vitara warna hitam dan DP mobil Pajero warna hitam Rp 55 juta.

- Membayar DP sepeda motor CBR 250 CC warna hitam Rp 15 juta.

- Membeli barang elektronik seperti televisi, kulkas, dan handphone merek Samsung A8.

- Biaya kebutuhan pelaku sehari-hari Rp 3 juta.

Dihadirkan saat jumpa pers di Kantor Mapolresta Padang, Rabu (23/1/2020) WH (39) mengaku uang itu sudah habis semua.

"Beli mobil, jangan tangan membayar kontrakan rumah dan segalanya. Ya habis semuanya," katanya.

 

Artikel ini sudah tayang di https://padang.tribunnews.com/2020/01/23/hidup-mewah-brigjen-polisi-gadungan-di-padang-punya-pajero-hingga-cbr-jajan-sehari-rp-3-juta?