Semarang Berdarah, Geng Motor Ini Tega Bacok Pemotor di Jalan Soekarno Hatta, Hobinya Nyari Musuh Setiap Jumat dan Sabtu

By Galih Setiadi, Selasa, 7 Januari 2020 | 16:09 WIB

Ilustrasi geng motor tawuran.

GridMotor.id - Warga Semarang, Jawa Tengah dibuat takut oleh aksi geng motor sadis.

Persisnya di Jalan Soekarno Hatta yang sering terjadi tawuran antar geng motor.

Aksi tawuran itu terakhir terjadi menjelang akhir tahun 2019.

Bahkan, mereka juga enggak segan-segan membacok pengendara motor dan ditinggalkan begitu saja.

Baca Juga: Manggarai Mencekam, Tawuran Antar Warga Kembali Pecah, Pemotor Nyaris Tersambar Kembang Api

Baca Juga: Sadis, Dua Bocah Geng Motor Yang Masih SMP Tendang dan Bacok Pemotor di Jalan, Ternyata Alasannya Bikin Kesel Bro!

Beberapa hari kemudian juga ditemukan pemuda tersungkur di dekat Citarum, dengan kondisi luka-luka dan sepeda motor tergeletak tak jauh dari penemuan korban.

Geng di Kota Semarang terbagi dalam kelompok berdasar batas administrasi kampung.

Satu di antaranya geng Caka (Cah Kalialang) yang beranggotakan 30 orang di Kalialang, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang.

Namun, ada anggota geng Caka yang justru dianggap dalang dari setiap peristiwa berdarah itu.

Baca Juga: Warga Berhamburan, Video Geng Motor Kembali Berulah di Bekasi, 3 Pelaku Kena Bogem Mentah

Adalah Kodok (nama samaran), anggota geng Caka yang berani saat tawuran dengan geng motor lainnya.

"Kami tidak punya ketua. Tapi, yang paling disegani saya. Karena paling berani kalau pas tawuran," kata Kodok dikutip dari tribunjateng.com.

"Rasanya sangar saja kalau bisa ikut tawuran dan menang. Saya seperti diajeni (disegani) oleh teman-teman lain," imbuhnya.

Kehidupan Kodok tidak jauh dari rokok dan minuman keras.

Baca Juga: Beringas, Begini Wujud Dajjal, Bos Geng Motor Sadis Yang Bacok Warga dan Ojol, Polisi pun Dilawan

Baca Juga: Makassar Mencekam, Anggota Geng Motor Tebas 5 Warga Hingga Kritis

Di suatu hari, Kodok terlibat tawuran dengan anggota geng motor lainnya.

Namun, aksinya berhasil dihadang oleh polisi.

Ironisnya, Kodok dinyatakan bebas karena bukan tindakan kriminal.

"Diancam akan ditembak juga kalau ditanya tidak jawab. Sedih dan takut, tapi ya tidak kapok," tuturnya.

Baca Juga: Tasikmalaya Geger, Geng Motor Kembali Berulah, 2 Warga Terkapar Kena Sabetan Senjata Tajam

Akibat kejadian itu, Kodok harus keluar dari sekolahnya.

Bukannya sedih, justru ia senang karena bisa lebih bebas menjalani kehidupannya sebagai kelompok geng Caka.

Hampir setiap hari Kamis Jumat dan Sabtu, dia dan gengnya berkeliling mencari musuh.

"Kalau janjian bisa lebih ada persiapan. Mau berapa orang yang turun, mau pakai tangan kosong atau senjata, lokasi dan waktunya juga jelas," terangnya.

Baca Juga: Aksi Brutal Geng Motor di Jakarta Makin Merajalela, Ini Video Penangkapan dan Aksi Brutalnya

Baca Juga: Masih Nekat , Sudah Ada Instruksi Tembak Di Tempat Buat Geng Motor

Selain tawuran, Kodok dan teman-temannya juga tega membacok pemotor yang melintas di Jalan Soekarno Hatta, Semarang.

Biasanya yang dianiaya adalah remaja-remaja yang tidak disukainya.

"Ya kadang pas nongkrong ada orang lewat saya ajak berantem. Kadang sampai saya kejar pakai motor," kata Kodok

"Tapi, kalau sudah ya ditinggal begitu saja. Tapi, saya tidak pernah merampas barang-barang korban," akunya.