Ban Motor Tubeless Enggak Cocok Buat Pelek Jari-jari, Begini Kata Produsen Ban Motor

By Galih Setiadi, Kamis, 2 Januari 2020 | 10:10 WIB

Ilustrasi penggunaan ban motor tubeless pada pelek jari-jari.

GridMotor.id - Ternyata, ban motor tubeless enggak aman kalau dipasang ke pelek jari-jari, bro!

Pelek jari-jari atau palang memang bukan didesain untuk ban tubeless.

"Pelek biasa itu tidak punya benjolan yang bisa menahan ban tubeless tetap rapat pada bibir pelek,” papar Dodi Yanto, New Production Development PT Gajah Tunggal Mandiri selaku produsen ban IRC.

Tentunya ada efek yang membuat ban tubeless jadi tidak aman jika dipasangkan di pelek biasa.

Baca Juga: Awas Pak..., Presiden Jokowi Nyaris Tersungkur Saat Kunjungi Perbatasan Kalimantan - Malaysia, Ban Motor Mendadak Melintir

Baca Juga: Ternyata Ini Masalahnya, Ban Motor Tetap Kempes Walaupun Tidak Ada Yang Bocor

"Akibatnya tekanan angin bisa keluar dan menyebabkan ban kempis atau gembos," yakin Dodi.

Kalau sobat lihat dengan teliti, pelek untuk ban tubeless itu punya bejolan kecil di dekat bibir pelek.

Kalau orang bule, menyebutnya dengan istilah double flat hump.

Ada humb di bagian dalam pelek New Yamaha Fino 125 khusus ban tubeless

Bagian ini yang berfungsi untuk mengancing bibir ban dengan pelek.

Baca Juga: Pilihan Lengkap Ban Motor Sport 150-250 cc, Buat yang Mau Bikin Tampilan Gambot

“Kalau sedang diisi angin juga ketahuan. Kalau di pelek tubeless, saat tekanan angin ban mulai kencang akan muncul bunyi ‘klok’. Itu menandakan ban sudah terkunci aman dan angin tidak akan keluar,” tambah Dodi yang sering mendapat keluhan ini dari konsumennya.

Kalau pelek biasa, bunyi itu tidak akan muncul karena tidak ada benjolan untuk mengunci ban.

Untuk yang gembos secara tiba-tiba lebih bahaya lagi, umumnya ini terjadi saat ban sedikit kempis.

Kurangnya tekanan angin di dalam ban, bikin sisi ban kurang rapat ke bibir pelek.

Baca Juga: Jarang yang Tahu, Apa Sih Maksud Titik Kuning di Ban Motor Baru?

Alhasil, saat ban terkena tekanan seperti saat melibas lubang, sisi ban bisa renggang dari bibir pelek.

Ini yang menyebabkan tekanan angin keluar secara tiba-tiba.

Tidak ada patokan tekanan ban khusus untuk menjaga angin tetap terjaga.

"Selama peleknya masih standar, ada kemungkinan tekanan angin akan keluar. Menjaga tekanan angin tetap tinggi sedikit menjaga sisi ban tetap rapat ke bibir pelek. Namun, itu tetap tidak dianjurkan,” tutup Dodi yang eksis di media sosial.