Lampu Sensor dan Langsam Jadi Gambaran Motor Sehat, Trik Jitu Buat Calon Pembeli Motor Injeksi Seken

By Ahmad Ridho, Senin, 30 Desember 2019 | 15:05 WIB

Ilustrasi dealer motor bekas.

GridMotor.id - Ada tips buat yang mau membeli motor injeksi bekas supaya ketahuan jika ada masalah.

Karena sistem suplai bahan bakar injeksi bisa dibilang lebih ribet dari karburator.

Yang mana sistem injeksi dilengkapi berbagai sensor.

Mulai Engine Oil Temperature, Engine Coolant Temperature, Throttle Position (TP), Ignition Pulse Generator dan O2 Sensor.

Baca Juga: Harga Motor Bekas Yamaha NMAX Turun, Gara-gara Model Terbaru Gak Lama Lagi Bakal Muncul

Baca Juga: Laris Manis Seperti Kacang Goreng, Pedagang Motor Bekas Sampai Ikut Berburu Honda Scoopy

Di Honda lama misalnya, menggunakan teknologi Programmed Fuel Injection (PGM-FI).

Untuk mengetahui sensor pada injeksi bermasalah atau tidak, diketahui dengan lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp).

Caranya kunci kontak di posisi ON, dan lampu akan menyala selama 2 detik, lalu mati.

Bila berkedip berarti ada masalah pada sensor.

Baca Juga: Harga Motor Bekas Rp 4 Jutaan, Motornya Lumayan Gaul Dan Digemari

Karena setiap kedipan ada artinya.

Bagi yang tidak hafal dengan jumlah kedipan.

Kalau pada motor injeksi yang tidak dilengkapi MIL, ada cara mengatahui gejala injeksi bermasalah.

“Paling presisi harus dengan alat. Di Kawasaki namanya Kawasaki Diagnostic System 3. Di situ terbaca semua problem kendaraan in jeksi,” ujar Freddyanto Basuki, ketika masih menjabat Manajer Promosi Kawasaki yang jebolan Departemen Teknik ini.

Baca Juga: Yamaha NMAX, Piano dan Lemari Pajangan Ambyar Jadi Korban Keisengan Anak, Sang Bapak Cuma Ngelus Dada

Tapi kalau tidak punya alat, bisa dengan mendeteksi melalui langsam motor.

Injeksi bermasalah akan susah langsam.

Biasanya dipicu penumpukan kotoran di throttle body yang mengerak.

Kerak di throtle body akan menggangu kinerja katup kupu-kupu.

Baca Juga: Helm yang Dijepit di Bawah Jok Sudah Aman? Cuma Hitungan Detik Maling Berhasil Bawa Kabur

Otomatis aliran bahan bakar ke ruang bakar terganggu, makanya jadi susah langsam.

Berikutnya dengan membuka gas spontan di rpm menengah sekitar 3.000 rpm.

Bila power tiba-tiba ngok, lalu naik lagi, pasti ada masalah sensor bahan bakar.

Setidaknya ada tiga hal yang masalah.

Baca Juga: Menyayat Hati, Ini Pesan Terakhir Driver Ojol Yang Tewas Tertimpa Baliho, Punya Rencana Nyate di Malam Tahun Baru Bareng Keluarga

Kesalahan sistem operasi pompa, masalah sistem pasokan atau di penyaring injector yang tersumbat.

Cara berikut melihat konsumsi bahan bakar.

“Sistem injeksi pengabutan lebih sempurna dibanding karbu. Bila bahan bakar masih dirasakan boros, berarti injeksi bermasalah,” yakin Freddy.