"Terutama di masa-masa liburan ini agar tidak lengah. Sebab, kelengahan itulah yang dicari oleh para pelaku kejahatan online,” jelasnya.
Ardi mengingatkan agar pengguna aplikasi segera melakukan verifikasi ke nomor kontak penyelenggara dan perusahaan aplikator jika mendapat permintaan mencurigakan seperti meminta kode atau memasukkan kode *21*#.
Terkait keamanan bertransaksi dengan menggunakan aplikasi atau e-money, Ardi menilai justru aplikasi atau uang elektronik lebih aman digunakan daripada transaksi tunai.
Dikarenakan adanya jejak transaksi yang bisa ditelusuri untuk mempermudah proses penyidikan dan forensik digitalnya.
“Semoga pihak kepolisian juga bisa cepat menanggapi hal ini, karena penipuan berbasis social engineering ini tidak hanya terjadi pada penyelenggara atau aplikator tertentu," ujar Ardi.
"Saya kira banyak perusahaan besar yang namanya sering disalahgunakan untuk penipuan. Yang jelas tidak ada perusahaan manapun yang ingin mempertaruhkan reputasinya apalagi jika mereka bergelut di industri jasa yang memerlukan kepercayaan tinggi dari masyarakat," imbuhnya.
Dia juga mengingatkan, pentingnya masyarakat dan pengguna aplikator online agar tidak lengah dan tidak mudah percaya jika ada oknum yang mengaku dari perusahaan besar.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Aplikasi Gojek, Ternyata Fitur di Smartphone Ini yang Bikin Maia Estianty Kena Tipu