Padahal, rumah yang dicantumkan dalam orderan tersebut adalah rumah kosong.
Penghuni rumah bekerja di luar kota dan pulang setiap dua pekan sekali.
Para driver ojol yang mendapat orderan tersebut mengaku kesal lantaran merasa jadi korban penipuan, apalagi yang dipesan jumlahnya tidak sedikit.
"Mereka datang sejak jam 10 pagi, beruntun bawa pesanan sampai sore. Saya kira lagi mangkal, karena nunggu berjam-jam. Akhirnya balik lagi bawa pesanannya," kata Ida.
Order fiktif tersebut saat ini tengah diselidiki oleh Polsek Ciruas.
Kendati belum ada laporan dari para korban, pihak kepolisian sudah mengecek langsung ke lokasi di Bumi Ciruas Permai.
"Belum ada laporan, saya datangi ke lokasi yang dipakai alamat fiktif. Dari sana kita gali informasi, termasuk penghuni rumah sudah diklarifikasi," kata Kapolsek Ciruas Kompol Sukirno.
Dia mengatakan, sebelum ada laporan dari pihak korban, dalam hal ini, pengemudi ojol, pihaknya melakukan pengumpulan bahan-bahan keterangan terkait peristiwa ini.