Uang yang ia peroleh dari gaji sebagai guru honorer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, yang terdiri dari suami dan seorang anak.
Untuk mencukupi kebutuhannya Bertha dan suami melakukan pekerjaan sampingan bertani dan berjualan.
"Biasa pulang sekolah saya jualan pisang, ubi, dan sayur-sayuran di pasar malam," kata Bertha dikutip dari dari Kompas.com.
Selain gaji yang tidak cukup untuk hidup sebulan, Bertha juga mengeluhkan fasilitas sekolah yang hanya punya satu gedung dan beban kerja.
"Fasilitas kurang, kami mau praktik susah. Sementara di buku kurikulum menganjurkan banyak praktik," ujar Bertha.
3. Maria Beta Nona Vin, guru honorer di pedalaman Flores tanpa listrik dan jaringan telepon
Maria Beta Nona Vin adalah guru honorer di SMPN 3 Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Selain hidup tanpa listrik dan jaringan telepon, guru di pedalam Flores ini hanya menerima gaji Rp 85 ribu per bulan.