Kebanyakan, pelanggar anak-anak ini dikarenakan tak memiliki SIM atau tidak melengkapi standar kendaraan saat berlalu lintas.
"Pertama jelas karena tidak punya SIM karena belum cukup umur. Ada juga yang berkendara itu tidak dilengkapi helm, kemudian motor tidak standar dan bebrapa melawan arus juga. Ini bahaya kalau tidak ada kesadaran bersama terutama dari lingkungan rumah dan sekolah," tambahnya.
Ke depan, Satlantas Polrestabes Surabaya akan melakukan upaya sosialisasi ke sekolah-sekolah di tingkat SMP maupun SMA untuk memberikan edukasi kepada pelajar dan guru agar lebih bijak dalam memberikan aturan bagi para pelajar yang belum memiliki SIM untuk tidak membawa kendaraan bermotor.
"Ini merupakan tanggung jawab bersama, mereka adalah anak-anak kita dan polisi hanya bisa lakukan penindakan sebagai upaya untuk mengingatkan. Kalau terus berulang berarti ada yang harus bersama-sama memperhatikan anak-anak ini. Baik itu orang tua ataupun sekolah," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pelajar Jadi Pelanggar Terbanyak di Operasi Zebra Semeru 2019, Ini Rencana Polrestabes Surabaya,