Demi menyelamatkan sang putri, Zerlina dan suami merelakan menjual rumah untuk melakukan operasi dan perawatan.
"Rumah saya gadai ke orang lain. Biaya untuk operasi dan perawatan lebih dari Rp 180 juta," kisahnya.
Selepas operasi, sang putri bisa sadar namun kondisi fisik lemah.
Beberapa kali melakukan kemoterapi.
Baca Juga: Salut, Meski Hanya Menjadi Driver Ojol, Pria Ini Berhasil Lulus S2 Dengan Gelar Magister Hukum
Namun takdir berkata lain, putrinya dipanggil Sang Khalik sekitar empat tahun lalu.
"Anak saya meninggal, rumah yang saya gadai tak mampu saya tebus. Akhirnya diambil alih," ujarnya.
Padahal, rumah itu adalah hasil jerih payah bersama sang suami selama puluhan tahun.
"Kini saya mengontrak rumah petak. Tidak ada kamarnya. Motor pun saya taruh di luar rumah karena sempit," ujarnya.