Beda Fungsi Piggyback dan ECU Stand Alone, Ini Penjelasannya Bro

By Indra GT, Senin, 16 September 2019 | 15:38 WIB

Ilustrasi ECU aftermarket, piggyback, dan open looper motor injeksi

Baca Juga: Upgrade Performa Skutik Adventure Honda ADV150, Kapasitas Mesin 180 CC

Karena kalau bicara sesuai seting yang diinginkan, belum tentu.

"Jika keperluannya sebatas penggunaan harian, mungkin bisa diandalkan. Tapi, kalau sudah buat keperluan balap, jelas kurang," tambah Wibi.

Piggyback, sebatas manipulasi data saja alasannya masuk logika.

Di balap, putaran mesin yang dibutuhkan tentu lebih tinggi dari motor harian.

Salah satu piggyback keluaran Dynojet Power Commander FC.

Baca Juga: Power to Weight Ratio (PWR) Motor Yamaha Membuat Motor Lebih Ringan

Pemakaian piggyback saja, tidak akan mengubah limiter yang ada di ECU.

Beda jika mengganti ECU standar ke tipe kompetisi, pastinya sudah diikuti perubahan limitter rpm.

Kitiran mesin bisa naik lebih tinggi lagi tanpa dibatasi di sekitar 10.500 rpm.

Berbeda ketika pakai ECU yang juga disebut stand alone ini, jelas lebih advance.

Baca Juga: Knalpot Honda ADV150, Power Naik 1,2 Dk Dekati Yamaha NMAX, Bikinan ROB1

Karena, bisa juga untuk seting pengapian.

Tapi kalau piggyback mau sedikit samai fungsi ECU, setidaknya kudu pakai tiga piggyback buat akali tiap bagian.

Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Era Motor Injeksi, Kudu Paham Piggyback dan ECU Stand Alone, Ini Bedanya