Gridmotor.id - PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) memperkenalkan Kawasaki KLX 230 pada tanggal 23 Mei 2019.
Sejak Kawasaki KLX 230 diperkenalkan baru kemarin hari Selasa (25/06/2019) media boleh menjajalnya.
PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) memberi kesempatan media untuk menjajal Kawasaki KLX 230 di dua kondisi jalan.
Paginya media diberi kesempatan menjajal Kawasaki KLX 230 di lintasan aspal yang mulus dikawasan Gading Serpong.
Baca Juga: Penjelasan Ahli Kelistrikan Tentang Kode Error 12 Di Yamaha Aerox, Ternyata Masalahnya Ada Disini
Baca Juga: Keren Nih, Ada Masker Bikinan Mahasiswa Bisa Menghilangkan Stress Saat Riding
Suspensi Kawasaki KLX 230 empuk dipakai medan tanah
Untuk menjajal Kawasaki KLX 230 di lintasan off road dilakukan di trek speed off road Paramount pada siang harinya.
Memberi kesempatan kepada media untuk menjajal Kawasaki KLX 230 di dua lintasan yang berbeda untuk merasakan sensasi motor dual purpose Kawasaki ini.
Desain Gambot Namun Ramping
Buat brother yang biasa melihat motor trail 150 cc KLX 150, pasti melihat Kawasaki KLX 230 terasa besar.
Secara postur, Kawasaki KLX 230 punya dimensi 2.105 mm x 835 mm x 1.165 mm (P x L x T).
Yang membuat tampilannya gambot, adalah batok lampunya yang besar, beda dengan KLX 150 yang cenderung pesek.
Namun secara bodi, tampilannya sporty karena mengacu Kawasaki KX, motocross andalan Kawasaki Heavy Industries.
Karakter suspensi Kawasaki KLX 230 empuk dipakai di on road
Baca Juga: Performa Motor Matic Menurun, Coba Trik Ini, Murah Dan Mudah Hemat Ratusan Ribu Rupiah
Riding Position Tinggi Tapi Sigap
Berhubung tester Motorplus-online punya postur 165 cm, tentunya naik Kawasaki KLX 230 butuh perjuangan.
Tinggi jok Kawasaki KLX 230 mencapai 885 mm, bandingkan dengan Kawasaki KLX 150 yang hanya 870 mm.
Makanya tester harus jinjit saat berhenti, untungnya memakai sepatu boot Fox Comp sehingga lebih pede.
Oh iya, untuk bobot tester sekitar 75 kg, suspensinya empuk sehingga bagian belakang amblas, membuat kaki lebih dekat ke tanah.
Baca Juga: Tampil Buruk, Jorge Lorenzo Tidak Mungkin Dipecat Repsol Honda
Selain itu bodi dan bentuk tangki berkapasitas 7,5 liter cenderung ramping, sehingga kaki tidak harus melebar.
Bentuk joknya sendiri rata, agar rider lebih mudah mengganti posisi, terutama saat dipakai melibas medan off road.
Model setangnya khas motor trail, yaitu lebar dan tinggi, dengan posisi kaki dekat mesin.
Makanya badan lebih sigap, cocok buat dipakai harian di perkotaan, meski hati-hati bokong cepat panas karena joknya agak keras.
Baca Juga: Aroma MotoGP Sudah Ada Di Mandalika, Bisa Foto Naik Motor MotoGP Lho
Kawasaki KLX 230 cocok buat pemula yang mau naik kelas
Handling Enteng Buat Jalan Aspal
Bicara soal handling, impresi dimulai saat sesi tes on road, melewati area BSD.
Dipakai di jalanan aspal yang campur mulus dan buruk, Kawasaki KLX 230 mampu meredam semua obstacle.
Ini ditunjang suspensi dengan travel tinggi, serta karakternya yang empuk terutama belakang.
Meski empuk, monosok link Unitrack khas Kawasaki ini rebound-nya tidak berlebihan, dan bisa disetel menggunakan kunci khusus.
Baca Juga: Jual Motor 'ST', Polisi Melarang Membeli Motor Dengan Embel Embel ST, Ini Alasannya
Suspensi depan tipe teleskopik juga menunjang handling ringan, meski kalau dihajar lubang terasa mentok alias bottoming.
Bannya saat sesi on road, memakai IRC Trials GP dengan ukuran 2.75-21 depan, dan belakang 4.10-18.
Dengan kembangan kasar dan suspensi empuk, buat yang belum terbiasa naik motor trail pasti merasa ban bergeser.
Kinerja rem sendiri termasuk baik, dengan cakram model petal atau bergelombang, dan empuk untuk diremas.
Bodi ramping Kawasaki KLX 230 memudahkan dipakai berdiri
Baca Juga: Vespa GTS Super 150 i-get ABS Siap Mengaspal, Kapasaitas Mesin Sama Dengan NMAX, Harga Bikin Geger
Mesin Cocok Buat Dipakai Main Tanah
Lanjut ke trek tanah, PT KMI mengganti ban dengan Dunlop Geomax, yang kembangannya tahu dan kasar.
Suspensi yang empuk, menunjang Kawasaki KLX 230 dipakai melibas gundukan, sampai table top tinggi.
Buat yang belum terbiasa main tanah juga pede, meski bobot motor 132 kg namun handlingnya ringan.
Rangka perimeter juga khusus buat kebutuhan dual purpose, motor menurut dipakai bermanuver sampai melibas trek licin.
Baca Juga: Komparasi Harga Dan Biaya Ganti Oli Honda Genio 110 cc, Suzuki Nex II Dan Yamaha Mio M3
Lanjut ke mesin, Kawasaki KLX 230 pakai mesin baru dengan konfigurasi 1 silinder SOHC 2-klep, pendingin udara dengan transmisi 6 percepatan.
Bore x stroke-nya 67 mm x 66 mm, rasio kompresi diangka 9,4:1, dengan tenaga 18,7 dk/7.600 rpm dan torsi 19,8 Nm/6.100 rpm.
Karakternya bertorsi di putaran bawah sampai menengah, cocok buat dipakai melibas tanjakan dan medan berat.
Mesinnya juga responsif, meski vibrasi terasa di setang dan pijakan kaki saat di medan aspal atau on road.
Baca Juga: Ternyata Kalau Boncenger Tidak Pakai Helm Dendanya Dua Kali Lipat Bro!
Pilihan Menarik Buat Yang Naik Kelas
Didapat kesimpulan, Kawasaki KLX 230 cocok buat yang ingin motor trail, namun tetap mudah dikendalikan.
Sehingga tidak membuat gentar, buat rider pemula atau yang biasa naik motor trail 150 cc.
Mesin yang responsif, menyenangkan dipakai bertualang, serta diklaim perawatannya tidak sekompleks mesin dengan radiator.
Akselerasi cepat dan handling yang sigap, tentunya cocok juga dipakai di jalanan perkotaan yang padat.
Secara desain, memang Kawasaki KLX 230 tidak seagresif motor lain, terutama di batok lampu.
Baca Juga: Naik Kawasaki D-Tracker 150 Dan Yamaha NMAX, Ridawan Kamil Keren Naik Yang Mana?
Namun pilihan aftermarket sudah banyak tersedia, sehingga bisa digarap sesuai selera.
Dengan harga Rp 42,5 juta OTR Jakarta untuk varian standar, Kawasaki KLX 230 boleh dipilih buat yang mau naik kelas.
Selain varian reguler, Kawasaki KLX 230 juga punya varian Special Edition, dengan penambahan handguard, skidplate, setang fatbar dan grafis lebih mencolok.
Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Begini Rasanya Menggeber Kawasaki KLX 230, Cocok Buat Naik Kelas