Dan Jepang dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan daya beli paling tinggi di Asia adalah kandidat terbaik.
Tidak peduli dengan tensi diplomatik Jepang yang cukup tinggi dengan negara2 Barat, Harley memulai pembicaraan dengan pemerintah dan para pelaku industri otomotif Jepang.
Jepang yang sedang haus melakukan modernisasi di segala bidang langsung menyambut tawaran Harley.
Dan tahun itu juga, Harley telah diproduksi di Jepang.
Harley mengirim banyak peralatan dan tenaga ahlinya ke Jepang.
Baca Juga: 3 Tipe Motor Kawasaki Paling Laku Menjelang Lebaran, Penjualan Naik 15 Persen
Di tahun 1933, Sankyo Nainenki yang mengambil lisensi Harley-Davidson
Menjelang tahun 1937, Sankyo mendapat order besar-besaran dari angkatan bersenjatan dan kepolisian Jepang.
Lebih dari 18.000 sepeda motor Rikuo diproduksi dan tersebar ke semua wilayah kekuasaan militer Jepang.
Baca Juga: Saingan PCX dan NMAX, Peugeot Pulsion 125 2019,Fitur Lebih Canggih
Sankyo kemudian menjual merek Rikuo ini ke Showa Corporation.
Merek Rikuo ini sendiri bertahan hingga 1962.
Sampai saat ini Showa adalah pemasok OEM suku cadang Harley-Davidson
Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Putera-puteri Indonesia Wajib Tahu Harley-Davidson Ini Dipakai Zaman Penjajahan Tapi Diproduksi di Jepang