Campuran Premium dengan keluarga bensin Pertamax bakal mengurangi tingkat detergen yang ada di dalam bensin oplosan itu.
Kadar aditif dan detergennya rendah, deposit justru makin banyak.
Deposit mengundang potensi jelaga atau abu.
Mulai dari banyaknya kerak di piston, kepala silinder dan sekeliling payung klep.
Baca Juga : Marshal Nyolong Part Motor Alex Rins di MotoGP Jerez 2019, Ini Videonya
Lama-kelamaan bertumpuk jadi kerak, menimbulkan knocking atau ngelitik dan performa mesin yang turun drastis.
"Pakai Pertalite atau Pertamax saja untuk mendapat hasil terbaik karena ada detergen dan aditif," terang Beny Harto Wijaya, Customer Relationship Management Retail Fuel Marketing, PT Pertamina
Sebelumnya diberitakan ada berbagai alasan mencampur-campur bensin.
Misalnya campur Premium dengan Pertamax series, macam Pertalite sampai Pertamax.
Baca Juga : Marc Marquez dan Alex Rins Merayakan Kemenangannya Gayanya Sama di MotoGP Spanyol 2019
Apa saja sih alasannya?
Pertama, kepengin mendapat bensin oplosan yang bagus.
Misalnya campur Premium (RON 88) dengan Pertamax (RON 92).
Jika dicampur dengan takaran 50:50 maka akan didapat bensin dengan RON 88+92= 180/2=RON 90.
Artinya, setara dengan Pertalite.
Kedua, kamu memang enggak ketemu SPBU yang menjual Pertamax series.
Alhasil boleh campur bensin dengan yang ada saja.
Artikel ini telah tayang di Motorplus-online.com dengan judul Gak Disangka, Ternyata Ini Efek Bahayanya Doyan Nyampur BBM