Begini Cara Kerja Variable Valve Actuation VVA Teknologi Yamaha

By Indra GT, Sabtu, 20 April 2019 | 12:05 WIB

Mesin VVA

Gridmotor.id - Masih banyak pengguna Yamaha belum tahu cara kerja VVA.

VVA atau Variable Valve Actuation merupakan teknologi dari Yamaha.

Cara kerja VVA adalah mengoptimalkan torsi mesin pada tiap tingkat kecepatan.

Masih banyak yang menanyakan di kecepatan berapa sistem VVA mulai bekerja.

Baca Juga : Suaranya Bikin Melongo, Video Yamaha NMAX Pakai Knalpot Kiri-Kanan, Harganya Puluhan Juta

Baca Juga : Jatuh Ke Jurang Main Trail di Gunung, Terekam Videonya Saat Terjatuh

Padahal, VVA bekerja bukan berdasarkan kecepatan motor, tetapi berpatokan pada putaran mesin motor atau yang dikenal dengan rpm.

Contohnya selenoid actuator di Yamaha NMAX bekerja pada 6.000 rpm saat akselerasi dan 5.500 rpm saat deselerasi.

Selenoid actuator adalah komponen yang berfungsi untuk mendorong pin untuk berpindah ke profil kem lebih tinggi.

Teknologi VVA

Baca Juga : Sepeda Low Rider Menjadi Inspirasi Motor Custom Yamaha Scorpio

Ingat, dalam sistem VVA, kem yang digunakan memiliki dua profil kem isap dan satu profil kem buang.

Satu profil kem isap untuk memfokuskan tenaga di putaran bawah dan satu profil kem lagi untuk membuat tenaga atas motor lebih jalan.

"Tujuannya untuk mendapatkan performa yang baik di semua putaran mesin.

Dengan satu profil kem, biasanya akan ada yang dikorbankan.

Baca Juga : Keruk Puli CVT Skubek Top Speed Bertambah Dan Langsung Ngacirrr...

Kalau bawahnya enak atasnya kurang bertenaga, begitu juga sebaliknya.

Dengan VVA yang memiliki dua profil kem, atas-bawah selalu bertenaga," yakin M. Abidin, GM Aftersales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Sederhananya, saat motor berjalan di bawah putaran mesin 6.000 rpm maka akan bekerja pada profil kem isap satu yang ditujukan untuk putaran mesin rendah.

Nah, ketika mesin digeber melebihi 6.000 rpm maka secara otomatis selenoid akan diperintahkan ECU untuk mendorong rocker arm isap pindah ke profil kem lebih tinggi.

Begitupun saat deselerasi, saat putaran mesin kurang dari 5.500 rpm otomatis dorongan selenoid actuator akan berhenti sehingga mesin bekerja di profil kem yang lebih rendah lagi.

Teknologi VVA inilah yang bikin tenaga mesin bisa terasa terus mengisi di setiap putaran mesin, dan bisa bikin konsumsi BBM lebih irit.

Jadi ingat, bekerjanya bukan berdasarkan kecepatan motor, tetapi berdasarkan putaran mesin.

Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Di Mesin Yamaha Dilengkapi VVA  Gimana Sih Cara Kerjanya?