Gridmotor.id - Ada regulasi batasi bobot minimal dari motor drag saat balapan.
Saat motor drag turun balapan harus minimalnya berat 103-115 kg beserta jokinya.
Mekanik dan kru tim putar otak untuk mengakali kekurangan bobot tersebut.
Apalagi kalo pakai joki berbadan enteng terpaksa harus pasang pemberat tambahan.
Baca Juga : Awas 7 Model Plat Nomor Bisa Ketilang, Jadi Incaran Polisi Saat Razia
Baca Juga : Mantab Bro, Melampaui Jamannya Honda Win Ini Dibikin Injeksi
Mending kalau beban tambahannya cuma sedikit.
Banyak yang memasang beban bertumpuk-tumpuk dengan memanfaatkan pemberat dari gir, bandul kruk as,dan kunci-kunci.
Sembarang pasang pemberat sembarangan membuat motor tidak seimbang dan susah dikendalikan.
“Jika sampai motor terjatuh, pemberatnya bisa terlepas dan mental kena pembalapnya sendiri atau ke penonton,” bilang sumber dari PP IMI yang enggan disebut namanya saat ketemu MOTOR Plus di kejurnas drag bike di Cikarang,Jawa Barat, akhir 2013 lalu.
Eh, benar saja. Tak lama kemudian salah satu dragster kelas FFA matic yang postur tubuhnya kecil dengan pemberat yang cukup banyak di sasis tengah dan ujung buritan pacuannya, dipaksa jumpalitan.
Motor tak terkendali usai lepas dari garis start, pemberat tambahan yang menggunakan tumpukan gir, mental kena muka salah seorang penonton.
Baca Juga : Viral Motor Operasional Satpol PP Tampilan Simple Tapi Mesinnya Sangar
Bikin dudukan khusus buat pemberat dengan pengikat yang safety
“Malah saya pernah lihat ada yang pakai aki mobil sebagai pemberat,” tukas Mukhlisin alias Ocien, mekanik Gofai Racing Team (GRT), Jakarta.
Mirisnya lagi, penempatannya asal ada lokasi yang kosong di bagian motor.
Pengikat bebannya juga hanya mengandalkan insulok (kabel ties).
Baca Juga : Patroli Pengamanan Pemilu 2019, Polwan Cantik Ini Bikin Gagal Fokus
“Kami pernah coba pasang pemberat di ujung rangka belakang Efeknya motor cenderung mudah standing dan bagian belakang jadi liar saat start,” papar Ocien.
Solusinya bisa saja mekanik mengganti atau memodifikasi sasis motor dengan yang lebih berat.
Tapi, fenomena yang terjadi di lapangan, kan satu motor jokinya gontaganti.
Berat badan joki yang satu dengan yang lain berbeda-beda, tukas Indra Gunawan, bos GF Racing Team.
Artikel ini telah tayang di motorplus-online.com dengan judul Gir Mental Ke Muka Penonton Gara-gara Joki Balap Kelewat Enteng