GridMotor.id - Maraknya pencurian kendaraan bermotor memang membuat masyarakat harus waspada.
Apalagi minimnya penerangan jalan umum (PJU) dan luputnya pengawasan jalan dituding menjadi penyebab aksi curanmor.
Karawang menjadi wilayah rawan curanmor tertinggi nomor dua se- Jawa Barat setelah Polrestabes Bandung.
Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya mengungkapkan, sepanjang 2018 terdapat 333 kejadian curanmor di Karawang.
Baca Juga : Gagal Juara Dunia MotoGP 2018, Andrea Dovizioso Malah Bilang Begini
"Jumlah kasus curanmor di Karawang menempati peringkat dua se- Jawa Barat.
Di bawah Polrestabes Bandung.
Angka itu menandakan, Karawang daerah yang masih rawan," kata Slamet.
Slamet mengungkapkan, selain faktor ekonomi, ringginya kasus curanmor di Karawang juga disebabkan oleh fasilitas publik yang buruk.
Baca Juga : Naik Motor Saat Hujan Takut Sepatu Basah? Pakai Pelindung Karet Ini Masalah Beres
Misalnya fasilitas penerangan jalan yang tak memadai,
"Banyak PJU (Penerangan Jalan Umum) yang mati di Karawang, sehingga penerangan kurang.
Ini membuat para pelaku leluasa beraksi di jalanan," ungkapnya.
Slamet mengungkapkan, jalanan yang luput dari pengawasan juga menjadi faktor penyebab rawan curanmor.
Baca Juga : Baling-baling Ajaib Ini Bisa Hilangkan Embun dan Air Hujan di Visor Helm
Saat ini, jalan suatu wilayah lazim terpasang CCTV, sehingga petugas bisa mengawasi kondisi jalanan.
Namun, kata dia, di Karawang, jalanan terutama pada malam hari kerap luput dari pengawasan.
"Pemda telat mengikuti perkembangan teknologi.
Hingga saat ini, jalanan di Karawang tak dilengkapi CCTV.
Baca Juga : Baru Dibeli 2 Minggu, Harley-Davidson Atta Halilintar Bermasalah di Top Speed
Kita terlambat sebenarnya.
Jika ada CCTV, kita sangat terbantu sekali," Slamet menambahkan.