14 Tahun Arjen Robben di Timnas Belanda, dari Berambut sampai Gundul dan Jadi Legenda

By Beri Bagja, Rabu, 11 Oktober 2017 | 17:35 WIB

Ekspresi Arjen Robben setelah mencetak gol untuk timnas Belanda ke gawang Serbia & Montenegro di partai Piala Dunia 2006 di Leipzig, 11 Juni 2006.

Robben menjalani turnamen sebagai pemain Real Madrid setelah direkrut dari Chelsea tahun sebelumnya.

Belanda menjadi salah satu kandidat kuat juara karena materi mentereng lini serang beranggotakan Robben, Robin van Persie, Sneijder, Dirk Kuyt, sampai Klaas-Jan Huntelaar.

Ekspektasi pun membubung dengan tiga kemenangan beruntun meyakinkan di fase grup atas Italia 3-0, Prancis 4-1, dan Rumania 2-0.

Toh, semua asa langsung runtuh di fase gugur. Timnas Belanda dihajar Rusia 1-3 di perempat final.

Soal penampilan di Piala Eropa 2008, rambut bagian depan Robben terus terkikis tipis.

4. Piala Dunia 2010

Piala Dunia tahun ini sangat vital bagi Robben karena menandakan pencapaian terbaiknya selama di timnas Belanda.

Mencetak 2 gol sepanjang turnamen, pemain kelahiran 23 Januari 1984 ini mengantar Belanda ke final.

Robben tampil penuh saat Belanda ditekuk Spanyol lewat gol Andres Iniesta pada babak tambahan waktu di partai puncak.

5. Kiprah 2012 sampai akhir yang kelam

Seturut kemunduran prestasi timnas Belanda, kurun antara Piala Eropa 2012 sampai tahun 2017 menjadi periode pasang-surut dalam fase akhir karier Arjen Robben.

Setelah terpuruk di posisi buncit fase grup Piala Eropa 2012, Oranje memperbaiki diri di Piala Dunia 2014 dengan menempati peringkat ketiga.

Robben juga terpilih masuk Tim Terbaik Piala Dunia 2014.

(Baca Juga: Belanda Vs Swedia - Indonesia Juga Kehilangan Wakil di Piala Dunia)

Hanya, selanjutnya adalah masa kelam dalam perjalanan Belanda menuju turnamen besar.

Timnas Negeri Tulip gagal lolos beruntun ke Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018.

Robben pun menutup periode masa bakti untuk timnas dengan ban kapten dan kepala yang gundul.

Dalam laga terakhir kontra Swedia (10/10/2017), tak sehelai pun rambut terurai lagi di kepala Robben, persis kariernya sebagai legenda tanpa trofi selama 14 tahun membela Belanda.