GridMotor.id - Mantan pebalap Aprilia, Scott Redding, mengungkapkan alasan mengapa dia memilih meninggalkan MotoGP.
Setelah kontraknya tidak diperpanjang Aprilia, pebalap berkebangsaan Inggris itu memilih untuk hijrah ke ajang British Superbike.
Meskipun sempat dirumorkan bakal turun di kelas Moto2, Scott Redding pada akhirnya tidak mengambilnya.
Scott Redding lantas menyoroti fenomena pay rider yang terdapat di kelas Moto3, Moto2, dan MotoGP.
Baca Juga : Fakta Mengejutkan, Ternyata Menurut Polisi, Bikers Jadi Biang Kecelakaan di Jalan Raya
"Ini hanya bisnis, semua tentang uang. Sekarang bahkan lebih rumit untuk sekadar masuk.
Berapa banyak pebalap yang membayar hanya untuk membalap?
Inilah yang terjadi, tanpa pandang bulu apakah itu Moto3, Moto2, atau MotoGP," kata Scott Redding dikutip dari Tuttomotoriweb.
Sejumlah tim peserta yang memiliki finansial yang lemah memang memilih untuk menyediakan satu slot bagi pay rider.
Baca Juga : Salut, Demi Lakukan Hal Ini, Danilo Petrucci Rela Pangkas Libur Natalnya
Di kelas MotoGP, ada tim Avintia Racing yang memberikan satu slot kepada pay rider, yang mana pada musim depan adalah Karel Abraham.
Namun, Redding enggan memberikan sejumlah uang hanya untuk mendapatkan tempat di MotoGP.
"Sekalipun tim memiliki anggaran tertentu, pada akhirnya mereka selalu mencari pay rider.
Mereka melakukannya karena mereka bisa dan mau," ujar Redding lagi.
Baca Juga : Ampun DJ! Adopsi Konsep Scrambler dan Chopper, Yamaha Scorpio Mendadak Keren
"Tetapi, Anda tidak akan pernah mendapatkan pebalap terbaik.
Itu sebabnya saya tidak turun di Moto2.
Saya tidak akan pernah membalap secara gratis, ini adalah pekerjaan saya dan saya pasti tidak akan membayar," ucap Redding.
Redding pun meminta ada regulasi yang mengatur mengenai pay rider ini untuk menjaga kualitas dari MotoGP.