Jangan Asal Terobos Banjir Kalau Air Sudah Sentuh Bagian Ini

By Ahmad Ridho, Jumat, 14 Desember 2018 | 16:35 WIB

Ilustrasi pemotor terobos banjir.

GridMotor.id - Pengendara harus lebih mengerti batasan amannya saat menggunakan motor melewati banjir.

Tetapi misalkan memungkinkan, hindari banjir dan cari jalan lain.

Tapi kalau memang terpaksa harus melewati banjir, pastikan air tidak melebihi batas aman motor.

Intinya batas aman di motor matik adalah air tidak boleh sampai menyentuh filter udara.

Baca Juga : Pembalap Ini Bikin Ngeri Marc Marquez Selama Balap di MotoGP

"Motor matik berbeda dengan sport atau bebek, posisi filter udaranya berada di bawah.

Itu yang rawan kalau nerobos banjir," ujar Zenal dari bengkel Rafi Matic.

"Batas amannya sampai dek, jika airnya baru menyentuh dek, enggak apa-apa lanjut terus," ujar Zenal.

Oya, saat menerobos banjir disarankan untuk menjaga putaran mesin stabil.

Baca Juga : Kocak Abis, Kok Ada Cumi-cumi di Helm Pembalap Indonesia Gerry Salim?

Dan hindari penggunaa rem depan untuk menghindari rem blong atau terpleset.

"Tapi jika sudah menyentuh footstep lebih baik jangan diteruskan putar balik," sahut mekanik yang bengkelnya di Jalan Pitara Raya, Depok, Jawa Barat ini.

Sebab, air bisa masuk ke filter udara yang kemudian menembus ke karburator atau throttle body.

"Air banjir itu menyumbat suplai udara. Saya yakin kalau sampai masuk motor matik akan mati," ucapnya.

Baca Juga : Joan Mir Yakin Cuma Pembalap Ini yang Bisa Tumbangkan Dominasi Marc Marquez

Selain itu, yang lebih menakutkan lagi kalau air yang lolos dari filter udara sampai masuk ke ruang bakar.

"Wah bahaya mas, setang seher (piston) bisa bengkok," pungkasnya.

Yup, dampaknya mesin motor matik bisa kena water hammer.

Water hammer atau dikenal juga sebagai fluid hammer disebabkan karena air dengan volume yang banyak masuk ke dalam ruang bakar.

Baca Juga : Beda Sama RX-King, Nasib Yamaha RX-Z Sekarang Bikin Nyesek Pemiliknya

Efeknya bisa menyebabkan seher pecah atau paling ringannya setang piston bengkok.

Hal ini terjadi saat siklus kompresi piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMB).

Jika ada air di ruang bakar dengan jumlah yang banyak di fase kompresi, maka air justru akan menjadi keras.

Seakan-akan air menjadi palu yang siap menghantam piston dan setang piston.

Baca Juga : Mencekam! Gara-gara Penumpang, Driver Ojol dan Sopir Angkot Nyaris Rusuh, Polisi Siaga

Enggak heran kalau setang piston bisa bengkok dan piston bisa pecah akibat water hammer ini.