Gridmotor.id - Ini tanggapan pihak Pertamina tentang SPBU Vivo yang menjual BBM dengan harga murah.
SPBU Vivo yang menjual BBM dengan RON 89 dengan harga Rp 8.900 ramai jadi perbincangan publik.
Pasalnya harga Pertalite sendiri baru saja dinaikkan Pemerintah dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Kebijakan tersebut mulai berlaku pukul 14:30 WIB Sabtu (3/9/2022) lalu.
Taka lama kebijakan tersebut dilakukan, di dunia maya ramai membicarakan mengenai masyarakat yang beramai-ramai memadati SPBU Vivo.
Penyebabnya, SPBU swasta tersebut menjual harga bahan bakar minyak (BBM) lebih murah ketimbang milik PT Pertamina (Persero), yakni seharga Rp 8.900 per liter.
Lalu apa tanggapan Pertamina terhadap hal tersebut?
Dikutip dari Kompas.com, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan perbedaan harga tersebut karena beberapa hal.
Menurut dia, harga SPBU milik swasta harus mengikuti formula batas atas yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Pertalite Cs Malah Naik, Pemotor Dibuat Bingung Pemerintah
"BBM yang dijual oleh Vivo merupakan jenis bahan bakar umum, sehingga masing masing badan usaha yang menentukan harga ecerannya sesuai dengan formula batas atas yang ditentukan Kementerian ESDM," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (4/9/2022).
Sementara BBM Pertamina dalam hal ini jenis Pertalite lanjut Irto, mengandung bahan bakar khusus sehingga harga jualnya menjadi kewenangan pemerintah.
"BBM Pertamina Pertalite merupakan jenis bahan bakar minyak khusus penugasan yang harganya sudah ditentukan oleh pemerintah dan harganya sama di seluruh Indonesia," ucap dia.
Sebagai informasi SPBU Vivo menjual BBM jenis Revvo 89 seharga Rp 8.900 per liter.
BBM ini memiliki research octane number (RON) 89.
Sedangkan BBM Pertamina yang nilai oktannya hampir setara dengan Revivo 89 adalah Pertalite dengan RON 90.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata Pertamina soal Harga BBM yang Lebih Murah daripada Pertalite"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Harits Suryo |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR