GridMotor.id - Tinggal menunggu nih, Wakil Presiden Jusuf Kalla janji turunkan harga bensin.
Harga bensin turun karena turunnya harga minyak dunia.
Harga bensin yang akan turun dipastikan bensin non subsidi, seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo.
Harga minyak mentah dunia kini turun ke level rendah.
Baca Juga : Ssst, Ini Kebiasaan Valentino Rossi yang Rada Aneh di Kamarnya
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2019 pada awal pekan lalu masih berada di angka US$ 52,45 per barel dan harga minyak Brent untuk pengiriman Februari 2019 seharga US$ 61,67.
Namun PT Pertamina (Persero) masih belum menurunkan harga BBM non subsidi sejak 10 Oktober 2018 lalu. Sementara, badan usaha lain telah menurunkan harga BBM non subdidi yang dijual di SPBU-nya.
Merespon itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan PT.Pertamina akan melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi.
"Untuk yang non-subsidi, itu pasti ada penyesuaian. Saya tidak tahu (kapan), itu tergantung Pertamina," kata JK di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).
Baca Juga : Video Tabrakan Maut yang Menewaskan Pembalap di Balapan Malaysia
Alasannya, jika tidak dilakukan penyesuaian harga, BBM yang dijual Pertamina akan kalah bersaing dengan para kompetitornya.
"Kalau tidak ada penyesuaian, nanti harganya akan berbeda dengan Shell, contohnya. Tapi nanti pasti ikuti harga pasar, memang hukumnya di situ," ungkapnya.
Peluang penurunan harga BBM non subsidi terbuka lebar seiring merosotnya harga minyak dunia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, keputusan penurunan harga BBM nonsubsidi masih harus menunggu Pertamina.
"Semua (harga BBM non-subsidi) kan tinggal menunggu Pertamina Januari (2019)," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul JK Janjikan Pertamina Akan Turunkan Harga BBM Non-Subsidi
Penulis | : | Niko Fiandri |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR