GridMotor.id - Ada pemilik motor bekas galau karena air aki di motornya panas?
Ketika ngerem mendadak, mesin motor ikut mati akibat aki panas?
Jangan panik, lanjut deh baca apa benar aki motor bekas cepat panas.
Ada proses kimiawi pengisian dan pengosongan arus, yang salah satunya dampaknya bisa menimbulkan panas.
Baca Juga : Benar Enggak Nih Yamaha Aerox 155 Grafis Movistar Jadi Edisi Terakhir?
Cuma kalau panasnya berlebihan, bahkan kadang kalau terlalu parah sehingga membuat aki menjadi bengkak.
Kondisi itu mengindikasikan pengisian tidak normal, tepatnya terjadi overcharge atau tegangan yang masuk melebihi kapasitas.
Hal ini bisa terjadi karena rectifier atau kiprok sudah rusak, sehingga tegangan standar yang mestinya diatur maksimal di kisaran 14,3 volt terlewati.
Kalau sudah demikian, segera cek sistem pengisian jika hal itu terjadi.
Kalau ngerem mendadak mesin mati, jelas nggak ada hubungan dengan air aki panas, biasanya karena setelan stasioner terlalu rendah.
Baca Juga : Akibat Warna, Yamaha Aerox R-Version Ini Harganya Paling Murah
Jadi ketika menarik rem, secara otomatis gas juga ditutup, karena putaran mesin turun terlalu drastis maka jadi mati.
Silakan setel stasioner sesuai patokan standar, yakni di kisaran 1.400-1.700 rpm, jangan kurang dari itu.
Selain mudah mati, jika terlalu rendah sirkulasi oli di putaran rendah juga jadi tidak maksimal.
Penulis | : | RZ-1 |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR