Selain itu, modal yang mepet untuk mendirikan bisnis juga menjadi penghalangnya untuk mendapatkan SNI.
"Saya cerita kondisi kita seperti ini, Pihak mereka tau kami dari media, lihat kodisi kami seperti ini mereka juga enggak nemu solusi," ucap pria berusia 29 tahun ini.
Meski belum memiliki SNI, helm Trooper pun tetap memenuhi standar keamanan.
"Beberapa customer yang pernah kecelakaan lapor ke kita masih aman. Nggak sampai yang helmnya ambyar gitu," ungkap dia.
Untuk memastikan sisi keamanan dari pelindung kepala ini, Oki dan timnya juga melakukan riset dengan mencoba menjatuhkan helm produksinya dari ketinggian tertentu.
"Ini saya coba jatuhin dari atas pabrik, dan dikasih beban tertentu. Ya, nggak pecah," kata dia.
Selain itu, kelenturan dan sistem pengunci helm juga ia pertimbangkan sebagai bagian dari standar keamanan.
"Kelenturan helm itu juga menunjang kenyamanan dan keamanan. Kita juga pakai DD ring, supaya helm enggak mudah lepas saat dipakai," ungkap dia.
Helm dengan sitem pengikat DD ring dikenal lebih kuat daripada sistem pengikat helm umumnya.
Oki berharap ada bantuan dari pihak Pemerintah yang mempermudahnya mendapatkan SNI.
"Ini masalah orang banyak. Masalah modal yang utama. Kita hanya punya kreatifitas. Kadang orang bingung masalah SNI ini untuk kerajinan seperti ini masih sulit," tambah dia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR