Menurutnya, kebijakan kenaikan harga BBM tersebut menjadi beban berat untuk mereka.
Pasalnya, apabila harga jasa trasportasi itu dinaikkan akan berimbas kepada penurunan jumlah penumpang.
"Sekarang hari libur saja penumpang sepi. Kalau biasanya, waktu hari libur, satu hari bisa menarik empat kali. Tapi, untuk harga satu kali tarikan becak masih saja banyak yang nawar," ucapnya kepada Tribunjogja.com di Jalan Malioboro , Minggu (4/9/2022) siang.
Maka dari itu, ia berharap kepada pemerintah untuk dapat memberikan solusi yang baik dari adanya kenaikan harga BBM yang berlangsung pada saat ini.
"Kami nggak mungkin beralih ke becak onthel lagi. Apalagi usia saya yang sudah tua jadi, fisik saya tidak mendukung," sambungnya.
Ia berharap, ke depan, pemerintah lebih dapat memperhatikan kondisi di lapangan mengenai kenaikan harga BBM .
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul "Harga BBM Naik, Supir Becak Motor di Malioboro Dilema"