MOTOR Plus-Online.com - Viral kasus pembacokan klitik di Yogyakarta.
Kali ini tiga pemotor menjadi korban klitih di Yogyakarta.
Sebetulnya klitih dalam bahasa Jawa ialah suatu aktivitas mencari angin di luar rumah atau keluyuran.
Sayangnya klitih di saat ini diwarnai aksi kekesaran.
Baca Juga: Yogyakarta Mencekam, Tiga Pemotor Jadi Korban Klitih Tangan Kena Bacok
Baca Juga: Kronologi Dua Pemotor Dibacok Senjata Tajam Aksi Klitih di Yogyakarta
Makanya klitih saat ini punya arti aksi kekerasan atau kejahatan jalanan dengan senjata tajam atau tindak-tanduk kriminal anak di bawah umur di luar kelaziman.
Mengutip dari akun twitter @upil_jaran67, terjadi kembali kasus klitih di Yogyakarta.
Kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (20/1/2021) pukul 03:30 dini hari WIB.
Diketahui para korban menggunakan satu motor setelah main di rental Playstation yang terletak di Jalan Kusumanegara, sebelum melewati arah selatan Jalan Gambiran.
Di sanalah para korban bertemu rombongan klitih berjumlah 10 orang dan hampir semuanya membawa senjata tajam.
Ketika rombongan itu mulai membacok, korban terjatuh dan lari menyelamatkan diri ke sawah dengan tangan bersimbah darah.
Kasus Klitih punya berbeda dengan begal.
Mereka hanya melukai target tanpa merampas harta benda korban.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto menjelaskan kasus Klitih biasanya terjadi pada malam hari namun punya tempat yang berbeda-beda.
Ia juga terus mengimbau kepada masyarakat agar menjaga anak-anaknya agar tidak bertindak kriminal.
"Masing-masing orang tua awasi anak-anaknya terutama malam hari agar anaknya tidak menjadi pelaku kriminal," katanya kepada Gridmotor.id.
Yulianto juga menambahkan saat ini pihak kepolisian tekah melakukan dua cara untuk tidak terulang lagi kasus Klitih.
Baca Juga: Pesanggrahan Mencekam, Geng Motor Bacok Penjaga Warkop Hingga Tewas, Polisi Buru Pelaku
"Kami melakukan aksi preventif dengan tingkatkan patroli, baik berseragam maupun tidak, himbauan ke sekolah, orang tua, bahkan kita udah seminarkan, sampai ada program SSDP satubsekolahduapolisi. selain itu Represif dengan memproses pelaku sampai pengadilan," kata Yulianto.