Cakram Floating Beneran Bikin Ngerem Pakem? Simak Penjelasannya

By Reyhan Firdaus, Selasa, 18 Desember 2018 | 17:34 WIB

Ilustrasi rem cakram aftermarket di Yamaha XMAX

GridMotor.id - Buat penyuka modifikasi motor, pasti mengenal istilah rem cakram floating.

Cakram konstruksi floating atau semi floating, diklaim membuat pengereman lebih pakem, dibanding cakram solid.

Perbedaan paling mencolok dari cakram floating, karena konstruksinya ada 2 bagian, tidak seperti solid yang hanya satu.

Lalu, apakah cakram floating beneran bikin ngerem pakem? Yuk kita simak penjelasannya!

Baca Juga : Makin Aman, Yamaha R25 Terbaru Sudah Tersedia Dengan Rem ABS

Buat yang belum tahu, cincin pada cakram model floating memang membuat area cakram yang bersentuhan dengan kampas rem, jadi bisa bergeser ke kanan ataupun ke kiri.

Makanya, saat cakram floating dicopot dan dipegang dengan tangan, area yang biasanya kontak dengan kampas rem bisa kalian geser-geser dan seperti oblag.

Cakram Yutaka Floating di Honda CBR250RR

Padahal, memang sengaja dibuat seperti itu agar proses pengereman bisa lebih stabil.

"Dengan cincin floating, posisi cakram bisa tepat di tengah kaliper rem yang sedang bekerja. Makanya, bisa lebih stabil ketika proses pengereman," jelas Chaidir Tarabunan Setiawan, Marketing Dept. Head PT Yutaka Manufacturing Indonesia.

Yutaka dikenal sebagai produsen cakram untuk motor, dan dipakai di motor Honda CBR250RR juara ARRC 2018 bersama Rheza Danica.

Biar lebih baik dalam proses pengeremannya, cakram floating umumnya dipakai di motor balap seperti MotoGP.

Cakram floating jarang dipakai di motor harian, karena selain menambah biaya produksi, floating ini bisa menimbulkan suara berisik pada cakram.

Makanya, jarang ditemui di motor harian apalagi yang berkapasitas kecil.