Gridmotor.id - Aksi debt collector selalu bikin resah masyarakat karena kerap mengambil paksa motor kredit.
Padahal secara aturan tidak boleh tarik paksa tanpa melalui proses pengadilan terlebih dulu.
Termasuk di situasi siaga virus corona sekarang debt collector masih melakukan aksinya tarik paksa motor nasabah.
Padahal presiden Joko Widodo dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sudah mengingatkan agar debt collector tidak beraksi.
Baca Juga: Awalnya Sok Jagoan, Debt Collector Langsung Lemes Diomelin Warga Setelah Gagal Tarik Motor Kreditan
Baca Juga: Debt Collector Bunuh dan Rampas Motor Siswi SMK Sedang Magang di Bank Ini Ternyata Punya Alasan Kuat
Itu yang membuat warga kesal terhadap debt collector.
Seperti kejadian di kota Garut Jawa Barat.
Beredar video debt collector bersimbah darah mengucur kepala diinjak-injak masa tergeletak di trotoar.
Ada yang bilang sebelum diamankan polisi kemarahan mereka dilampiaskan lebih dulu.
Meski sudah sekarat namun masih saja warga kurang puas dengan menendang kepala dan kemaluan debt collector tersebut.
Namun ada warga lain mengingatkan agar jangan sampai mati supaya tidak berisiko hukum.
Kemudian datang seorang yang mengenakan baju loreng TNI mengecek kondisi debt collector tersebut.
TNI tersebut mengambil kaos untuk mengelap muka debt collector dan disiram air mineral agar darah yang mengumpul di muka berkurang.
Sehingga wajah debt collector tersebut bisa dikenali.
Setelah itu debt collector tersebut akan dibawa ke kantor polisi untuk diamankan.
Di sela kerumunan warga terlihat ada anak muda yang mengaku sebagai pemilik motor yang akan disita debt collector tersebut.
Dalam bahasa Sunda dia menjelaskan kepada yang memvideokan kejadian tersebut.
Baca Juga: Sadis Debt Collector Bunuh dan Rampas Motor Mantan Pacar Mayatnya Dibuang Belum Ditemukan
Katanya sang pemilik motor ini mau berangkat kerja.
Namun cerita sang pemilik motor ini jadi enggak jelas karena suara warga yang ramai menonton.
Lebih jelas lihat langsung video yang dishare oleh akun facebook HereQ di bawah ini.
KOMENTAR